'MENGGUGAT' KEJAYAAN MAJAPAHIT Ketika mendengar kata "Majapahit" yang terngiang-ngiang dalam benak saya adalah kerajaan besar asal Jawa Timur yang pada masa kejayaannya mnguasai seluruh kepulauan Nusantara bahkan sampai menguasai sebagian wilayah Thailand hingga Filipina. Kisah kejayaan Majapahit diceritakan disemua level pendidikan, mulai dari TK hingga SMA dengan sedikit penyesuaian narasi kejayaan Majapahit terus diulang-ulang. Republik ini pun seolah berdiri diatas puing-puing peradaaban Majapahit dimana asal warna bendera, semboyan-semboyan institusi negara hingga nama-nama jalan menggunakan nama, istilah dan simbol yang berasal dari kisah kejayaan majapahit. Namun, ada satu hal yang mengganggu pikiran saya sejak dulu yaitu jika memang seluruh Nusantara dikuasai oleh kerajaan Majapahit kenapa persebaran bahasa jawa hanya di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta saja, kenapa daerah sumatera, kalimantan, semenanjung ma laya bahkan jawa barat tidak
Ada perbedaan sangat besar terkait pengelolaan kekayaan alam Indonesia di zaman Soekarno dengan zaman Harto dan para pewarisnya. Soekarno bersikap, “Biarkan kekayaan alam kita, hingga insinyur-insinyur Indonesia mampu mengolahnya sendiri.” Sedangkan Harto dan para pewarisnya hingga sekarang bersikap, “Biarkan kekayaan alam kita dijarah oleh orang-orang asing, silakan Mister…” Merupakan fakta sejarah jika di awal kekuasaan Harto, kekayaan alam Indonesia yang melimpah-ruah digadaikan kepada blok imperialisme Barat yang dipimpin Amerika Serikat. Sebelumnya Harto dan Washington agaknya telah memiliki “MOU” bahwa jika Soekarno berhasil dikudeta maka Harto yang menggantikannya akan “membalas budi” kepada Washington berupa penyerahan negara dan bangsa ini tanpa syarat agar bisa dieksploitasi sepuasnya oleh para tuan bule di Washington. Tragedi pertemuan Mafia Berkeley dengan Rockefeller dan kawan-kawannya di Jenewa-Swiss di bulan November 1967 menjadi bukti tak terbantahkan tentang p